![]() ![]() ![]() Sementara Angka kebutuhan vitamin dan mineral dirumuskan melalui kajian dan adaptasi dari anjuran WHO, FAO dan IOM. Dalam menaksir kecukupan lemak memperhatikan distribusi keseimbangan energi dari gizi makro, termasuk rasio n-6/n-3. Kualitas dan kuantitas protein dalam makanan menggambarkan banyaknya protein yang dapat digunakan tubuh. Dalam membahas kecukupan protein ada 2 masalah pokok yaitu jumlah nitrogen dan asam amino esensial. Dalam menaksir kecukupan energi diperhatikan komponen yang mempengaruhi yaitu i) energi basal metabolisme (BMR), ii) aktifitas, iii) tambahan kebutuhan untuk pertumbuhan, iv) tambahan energi bagi pencernaan makanan (thermic effect of food=TEF), dan v) faktor komposisi tubuh, usia dan jenis kelamin. Dasar perhitungan angka kecukupan gizi adalah i) berat badan orang Indonesia yang dikategorikan normal menurut standar WHO, ii) prinsip-prinsip perhitungan AKG yang digunakan oleh WHO/FAO dan IOM yang disesuaikan dengan ukuran tubuh Indonesia, iii) berbagai studi terkait di Indonesia dan Asia. Perbedaan AKG 2004 dengan AKG 2012 adalah :1) AKG 2012 mencakup angka kecukupan lemak (termasuk n-3 dan n-6), serat, kromium, tembaga, asam pantotenat, kolin dan biotin yang pada AKG sebelumnya belum ditetapkan 2) Sebagian angka kecukupan gizi yang baru dihitung berdasarkan berbagai temuan baru, termasuk data berat dan tinggi badan orang Indonesia berdasarkan Riskesdas 20. AKG 2012 untuk Indonesia terdiri dari: energi protein lemak, karbohidrat, air 14 vitamin: vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, asam folat, vitamin B12, asam pantotenat, biotin, kolin dan vitamin C dan 13 mineral: kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, besi, iodium, seng, tembaga, kromium, selenium, mangan, fluor. Angka kecukupan gizi berubah dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan temuan hasil penelitian yang terkait dengan kecukupan gizi dan kesehatan masyarakat. Banyak sekali macam zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. AKG dirumuskan oleh para pakar dibidangnya melalui Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). Kemudian sejak tahun 2004 ditetapkan setiap 10 tahun. Dalam kurun waktu 1968-2004, setiap lima tahun sekali secara nasional ditetapkan Angka Kecukupan Gizi (AKG). ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |